Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
BKKBN: Ngak ada kasus keracunan MBG pada kelompok 3B di Jabar
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-16 00:29:33【Kabar Kuliner】763 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat Dad

Di Jawa Barat sejauh ini belum ada. Kemarin yang sempat bermasalah itu hanya di sekolah-sekolah, tapi kami sudah deteksi, dan Alhamdulillah di Jawa Barat ngak ada
Kota Bandung (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat (Jabar) memastikan hingga saat ini ngak ada laporan kasus keracunan pada penerima manfaat Program Makanan Bergizi (MBG) untuk kelompok 3B (Bumil, Busui, dan Balita).
Kepala Perwakilan BKKBN Jabar Dadi Ahmad Roswandi menyebut penerima manfaat Program MBG pada kelompok tersebut telah mencapai 215.057 orang selama satu tahun pelaksanaan.
"Di Jawa Barat sejauh ini belum ada. Kemarin yang sempat bermasalah itu hanya di sekolah-sekolah, tapi kami sudah deteksi, dan Alhamdulillah di Jawa Barat ngak ada,” kata Dadi di Bandung, Selasa.
Baca juga: Kemendukbangga kembangkan pemantauan MBG pada kelompok 3B
Dadi menjelaskan setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memiliki tenaga ahli yang memastikan keamanan dan kualitas makanan yang diberikan.
“Di SPPG itu ada kepala SPPG dan ahli-ahli gizinya. Kami percaya bahwa para ahli gizi sudah memenuhi standar, apalagi sekarang ada satgas dari Kementerian Kesehatan dan Badan POM. Jadi kami yakin dan percaya bahwa apa yang disajikan kepada ibu hamil sudah memenuhi kaidah-kaidah kesehatan,” ujarnya.
Ia menambahkan BKKBN Jabar telah menyiapkan mekanisme tanggap cepat apabila terjadi kasus keracunan terhadap kelompok 3B.
Baca juga: Kemendukbangga berikan insentif kader distribusikan MBG
“Nah, kita kan punya satgas, punya helpdesk, dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang rumahnya ngak jauh dari sasaran. Jadi kalau ada kejadian seperti itu, kita bisa cepat bergerak,” ucap Dadi.
Dadi berharap dengan adanya Program MBG yang menyasar elompok 3B dapat menjadi harapan terjadi penurunan signifikan terhadap prevalensi stunting di Jawa Barat.
“Kami berharap angka stunting berkat Program MBG dapat mencapai 14 persen dari angka saat ini yang masih di angka 15,9 persen,” katanya.
Baca juga: DPR RI: Program MBG kelompok 3B perlu diperkuat untuk cegah stunting
Suka(118)
Artikel Terkait
- Pemprov Jateng: MBG telah sasar 6,3 juta penerima manfaat
- 8.000 korban erupsi Lewotobi NTT masih ditanggung pemerintah pusat
- Petugas gabungan bersihkan puing kebakaran di Jakarta Barat
- BPKP Kalbar awasi kualitas gizi dan akuntabilitas program MBG
- HMI: MBG bisa hadirkan generasi sehat dan berdaulat
- Kemenkes edukasi warga Manokwari soal sistem rujukan kesehatan
- Gubernur Sumut: 81 siswa SMP di Toba diduga keracunan MBG telah sehat
- SPPG Polri di Palmerah siap beroperasi
- DPRD Banjarmasin desak SPPG tingkatkan higienitas cegah keracunan MBG
- Konsumsi domestik naik, laba Unilever tumbuh menjadi Rp3,33 triliun
Resep Populer
Rekomendasi

KLH ungkap kondisi Tanjung Perak usai kedatangan kontainer Cs

Ngak hanya segar, 10 buah ini efektif cegah dehidrasi saat cuaca panas

Ibu Negara Brasil bagikan indikator penting untuk nilai kesuksesan MBG

Kulit terbakar matahari panas? Kenali gejala dan penanganan "sunburn"

Raffi Ahmad apresiasi transformasi lapas di Nusakambangan

Kemenkes edukasi warga Manokwari soal sistem rujukan kesehatan

Menko PM terima pesan untuk Presiden Prabowo dari siswi SDN Aek Tolang

Pemkab Cirebon targetkan dapur MBG miliki SLHS pada akhir Oktober 2025